Pemkot Semarang dan Pijar Fondation membuka kesempatan para start up untuk menghasilkan inovasi bidang pengendalian banjir dan penanganan stunting. Inovasi melalui program gagasan Pijar Foundation, FutureGen for Change (FGC) yang didukung Kedutaan Besar Inggris melalui UK-Indonesia Tech Hub dan PoliPoli Inc.
Program ini bertujuan memajukan pembangunan kota berkelanjutan melalui inovasi terbuka dan pembuatan kebijakan berbasis bukti. Program manager FGC dari Pijar Fondation, Bulan Setiawan mengatakan, FGC ini akselerasi program, start up yang lolos akan melakukan pilot testing di Semarang.
Hasil proyek percontohan nantinya akan dievaluasi secara mendalam untuk mengukur efektivitas dalam mendorong kemajuan perkotaan berkelanjutan. Selain itu menjadi dasar rekomendasi kebijakan berbasis bukti, memberikan wawasan yang dapat diterapkan Pemkot Semarang.
Nantinya, peserta mengajukan proposal terkait dengan program inovasi pengendalian banjir atau penanganan stunting di Kota Semarang. Dana yang tercantum di proposal, tidak diberikan kepada pemerintah, melainkan langsung kepada start up yang nantinya terpilih.
“Seluruh biaya dicover dari Pijar Foundation. Support dari British Embassy dan PoliPoli Inc. Biaya tergantung dari proposal yang dibuat. Estimasi kami lebih dari Rp 100 juta,” katanya saat Media Handling dan Panel Talk FutureGen for Change, di Balai Kota Semarang, Kamis (23/1/2025).
Pihaknya akan melakukan seleksi, kemudian top 23 yang dipilih akan melakukan bootcamp. Ada empat bootcamp. Mereka yang terpilih akan melakukan business matching dengan pemerintah melalui Bappeda atau Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait di Pemerintah Kota Semarang.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, Budi Prakosa mengatakan, pengendalian banjir dan penanganan stunting menjadi topik pilihan. Sebab, dua topik tersebut masih menjadi problematika di ibu kota Jawa Tengah.
“Alhamdulillah, Semarang periode ini tidak terdampak. Semua terdampak genangan di Demak, Kendal dan lain-lain. Semarang alhamdulillah aman. Apapun, itu menjadi isu problematika mendasar di Semarang sebagai wilayah pantai,” ujarnya.
sumber: https://www.rri.co.id/daerah/1280242/start-up-diajak-hasilkan-inovasi-penanganan-banjir-dan-stunting